Wednesday 1 October 2014

[Cerpen] Senyuman yang Hilang

Senyuman yang Hilang
Oleh : Nur Rizky Putri Yuliyana
Sesaat setelah kejadian itu, aku mulai memikirkannya. Seorang cowok yang memiliki senyum manis itu...
          “Hei Riri..ngelamun mulu..!” Tiba –tiba Lany mengagetkanku dari belakang. “Pasti lagi mikirin si...” “Hmm..ya..ya..si Andri kan? Gue udah tau kok!” Sambungnya lagi.
          “Dasar mak comblang, kurir cinta!” Seruku.
Aku memang mulai suka padanya, Andri ketua OSIS SMA Bagaskara. Senyumnya mampu menyejukkan hati. Perasaan ini muncul seiring dengan berjalannya waktu. Aku tak tau apa yang harus kulakukan? Apa aku harus menceritakan perasaan ini pada Lany? Atau...Aku harus mengungkapkan pada Andri? Oh...Tidakkk.. Batinku terus meneriaki.
Bel pulang sekolah..
          “Gue pulang ya. See you tomorrow..” pamit Lany. Sekarang hanya tinggal aku menunggu Pak Darmin –supirku- untuk pulang.
Tak hanya aku yang berdiri di depan gerbang, ada pula beberapa siswa yang juga sedang menunggu. Astaga! Itu Andri! Dia berdiri di sampingku! Apa yang harus kulakukan? Semoga saja tingkahku tak mengundang perhatiaanya..Tapi hati ini semakin deg – degan..
          “Hai..kamu siswi SMA Nusantara kan?” Akhirnya keluar juga suara pemilik senyum manis itu.
          “Mmm..oh..ya..” Jawabku tergagap.
          “Bagaimana acara Pensi-nya kemarin? Sukses kan?”
          “Ya..” Kujawab dengan sedikit ragu.
          “Ayo kita berangkat!!” Ajak Rendy, teman Andri.
          “Ayo..!” Andri pun pergi. “Bye Riri” Pamitnya kemudian. Ya Tuhan dia tahu namaku? Apa ini sebuah kebetulan? Apa aku benar menyukainya? Apa aku sayang padanya? Atau...ini hanya perasaan sesaat yang akan hilang tanpa meninggalkan bekas? Inginku berteriak...


Pagi yang cerah disambut hangatnya mentari membuatku bersemangat menjalani segala aktivitas. Tiba – tiba langkah kakiku terhenti, memandangi sosok Andri yang tepat berada di depan ruang guru SMA Nusantara. Ia melempar senyumnya kepada setiap orang yang ditemuinya. Ia memang orang yang supel dan ramah. Eits...tapi apa yang dia lakukan di sekolahku? Atau ia ingin menemuiku? Eh..inget..gak boleh GR!!! Hehehe..
          “Hai...” Sapa seseorang yang belum kukenal, tampaknya ia siswi baru di sekolah ini.
          “Hai juga..kamu siapa? Kayaknya aku belum pernah lihat kamu deh...”
          “Kenalkan namaku Silvana Putri Utami kelas X-2, siswi baru di sekolah ini..” Katanya sambil menjabat tanganku.
          “Namaku...”
          “Pasti nama kakak Riri kan?” Tebaknya.
          “Ya...Kok kamu tau sih?”
          “Karna kakak telah menggetarkan jiwaku...hehehe” Gombalnya. “Ya aku taulah, aku kan peramal...hehehe” sambungnya lagi.
          “Haha..hari gini emang masih ada peramal ya...” Ledekku seraya menjulurkan lidah.
          “Ishh...kakak ga percaya! Nih aku buktiin!” Silva menarik tanganku menatapnya lekat – lekat layaknya seorang peramal.
          “Kakak suka sama Kak Andri, ketua OSIS SMA Bagaskara!” Teriaknya. Aku tercengang. Orang yang berada disekitar kami ikut terganggu dengan aktivitas aneh yang kami lakukan berdua.


Seminggu berlalu, dengan berat hati aku mencoba melupakan Andri. Tapi masih tetap ada sedikit perasaan yang tertinggal di hati ini. Apa dia mempunyai perasaan yang sama dengan denganku?
Sejak pertemuanku dengannya di depan ruang guru, –sekitar seminggu yang lalu- aku tidak pernah melihatnya lagi. Sama halnya dengan Lany, ia tak pernah membahas Andri –seperti kebiasaannya dulu- dan mulai menjaga jarak denganku.
          “Lan, kamu kenapa ngejauh dari aku?” Tanyaku, tapi Lany tetap saja berlalu, mengacuhkanku. Ada apa sih? Andri hilang? Lany juga sama? Apa mereka berdua kompakan? Aneh...
          “Kak..aku tau kakak lagi punya masalah kan?” Silva mencegatku mengejar Lany. Lagi – lagi ia sukses membaca pikiranku.
          “Apa sih? Sok tau deh!”
          “Kakak lagi dijauhin sama temen, namanya Lany, tapi dia gak bermaksud untuk gitu kok! Tapi...” Sambungnya lagi.
          “Tapi apa?!” nada suaraku mulai mengeras.
          “Lany suka sama Andri, cowok yang kakak suka itu..”
          “Ri, maafin gue ya..” Tiba – tiba Lany menghampiriku.
          “Lan...Lany...kamu suka sama Andri?” Tanyaku dengan perasaan yang mulai galau.
“Maafin gue ya...sebenarnya gue mantannya Andri. Gue berusaha buat nyomblangin lu sama dia karna gue pengen dia sakit hati, tapi gue gak bisa...gue masih sayang sama dia...” Jelasnya panjang-lebar. Hatiku hancur, perasaan ini tak dapat diungkapkan... “Dan dia juga suka sama lu sejak acara Pensi, dia juga sering nitip salam sama lu, tapi gue gak pernah nyampein...Cause he’s my ex-boyfriend...gue gak rela...” Lany mulai menangis.
          “Silva juga mau minta maaf, sebenernya Silva adiknya kak Andri” Aku semakin bingung... “Silva merahasiakan ini semua, karna kak Andri yang minta dan pagi itu saat kak Andri ada di ruang guru, itu cuma ngurusin kepindahan aku..”
          “Sekarang kemana Andri?” Tanya Lany.
          “Hari ini kak Andri pindah ke Singapura karena dapat beasiswa, maaf aku baru kasih tau sama kakak...” Aku masih dalam kebisuan, mendengarkannya dengan seksama. “Kak Andri bilang..’Kakak sayang Riri Thaviani’ Cinta pertamanya...” Sambungnya lagi. Air mataku luluh. Andrea Adhira Utama, Cinta pertamaku...

No comments:

Post a Comment