MAKALAH
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Topik Pembahasan : Hakikat dan Martabat Manusia dalam Islam
Makalah
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Tahun Akademik
2014/2015
Disusun oleh:
Nama : Nur Rizky Putri
Yuliyana
NPM : 1114010093
Kelas : TI 14 CDM
STMIK
BINA SARANA GLOBAL
Jl. Gatot
Subroto Km. 1 No. 43 – 45 (Perempatan Cimone) Tangerang
Tahun 2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah
ini berjudul “Hakikat dan Martabat Manusia dalam Islam”.
Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam Tahun Akademik 2014/2015.
Pembahasan makalah ini berisi tentang makna hakikat dan martabat manusia dalam Islam.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1)
Bapak H. Indra Syamsi, S.Sos, MA, selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Agama Islam; serta
2)
Kedua orang tua yang telah memberikan banyak
dukungan baik moral maupun material.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik materi maupun
teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah wawasan tentang Pendidikan
Agama Islam.
Tangerang, September
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL............................................................................................................. i
KATA
PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................... iii
BAB
I
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1
Latar
Belakang.................................................................................................... 1
1.2
Tujuan................................................................................................................. 2
1.3
Pembatasan
Masalah........................................................................................... 2
1.4
Teknik
Pengumpulan
Data.................................................................................. 2
1.5
Sistematika
Laporan............................................................................................ 2
BAB II
PERMASALAHAN.................................................................................................. 3
2.1
Permasalahan...................................................................................................... 3
BAB III
PEMBAHASAN...................................................................................................... 4
3.1
Manusia............................................................................................................... 4
3.1.1
Pengertian
Manusia................................................................................... 4
3.2
Hakikat................................................................................................................ 6
3.2.1
Pengertian
Hakikat.................................................................................... 6
3.2.2
Hakikat
Manusia dalam Islam................................................................... 6
3.3
Martabat.............................................................................................................. 7
3.3.1
Pengertian
Martabat................................................................................... 7
3.3.2
Martabat
Manusia dalam Islam................................................................. 7
BAB IV
PENUTUP............................................................................................................... 9
4.1
Simpulan............................................................................................................... 9
4.2
Saran-saran............................................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................ 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang
misterius dan sangat menarik. Dikatakan misterius karena semakin dikaji semakin
terungkap betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang belum terungkap. Dan
dikatakan menarik karena manusia sebagai subjek sekaligus sebagai objek kajian
yang tiada henti-hentinya terus dilakukan manusia khususnya para ilmuwan.
Manusia merupakan makhluk yang paling menakjubkan, makhluk yang unik multi
dimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang agung.
Al-Qur’an tidak menggolongkan manusia ke dalam
kelompok binatang selama manusia mempegunakan akalnya dan karunia Tuhan
lainnya. Namun, kalau manusia tidak mempergunakan akal dan berbagai potensi
pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya yakni pemikiran (rasio), kalbu,
jiwa, raga, serta panca indera secara baik dan benar, ia akan menurunkan
derajatnya sendiri menjadi hewan seperti yang dinyatakan Allah didalam
Al-Qur’an: “Mereka (jin dan manusia) punya hati tetapi tidak dipergunakan untuk
memahami (ayat-ayat Allah), punya mata tapi tidak dipergunakan untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), punya telinga tapi tidak mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka (manusia) yang seperti itu sama (martabatnya) dengan hewan
bahkan lebih rendah (lagi) dari binatang.”(QS. Al-A’raf: 179)
Manusia dalam
pandangan kebendaan (materialis) hanyalah merupakan sekepal tanah di bumi. Dari
bumi asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia makan dan kedalam
bumi dia kembali.
Dalam pandangan
orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan terhormat pada sisi
Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik, sesudah itu ditiup
Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi hormat) kepadanya.
Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan, dijadikan khalifah
(penguasa) di bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala apa yang ada
di langit dan di bumi, semuanya bekerja untuk kepentingan manusia, dan
kepadanya di berikan nikmat lahir dan batin.
Hal itu yang mendorong penulis untuk membuat makalah ini yang
berjudul “Hakikat dan Martabat Manusia dalam Islam”. Selain diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik
2014/2015.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan
makalah ini sebagai berikut:
1)
untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam Tahun Akademik 2014/2015;
serta
2)
untuk menambah
wawasan dalam ilmu keagamaan terutama mengenai hakikat dan martabat manusia
dalam Islam.
1.3 Pembatasan Masalah
Pada penyusunan makalah ini, penulis akan membahas tentang hakikat
dan martabat manusia dalam Islam. Dari hal tersebut, penulis akan membahas dari
segi pengertian manusia, serta pengertian harkat dan martabat manusia dalam
Islam.
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan
makalah ini, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:
1)
Studi
Literatur
Penulis mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai jenis buku
mengenai hakikat dan martabat manusia dalam Islam, serta melalui situs
internet.
1.5
Sistematika Laporan
Sistematika
penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan,
pembatasan masalah, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
Bab II
Permasalahan, berisi beberapa pertanyaan mengenai hakikat dan martabat manusia
dalam Islam.
Bab III
Pembahasan, berisi pembatasan mengenai persatuan hakikat dan martabat manusia
dalam Islam yang membahas tentang pengertian manusia, serta pengertian harkat
dan martabat manusia dalam Islam.
Bab IV Penutup,
berisi simpulan dan saran-saran, serta bagian terakhir daftar pustaka.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1
Permasalahan
Dalam makalah ini penulis akan membahas beberapa permasalahan,
yaitu sebagai berikut :
1)
Apa pengertian manusia?
2)
Apa definisi manusia dari
berbagai ahli?
3)
Bagaimana proses
penciptaan manusia menurut Islam?
4)
Apa
pengertian hakikat?
5)
Apa
arti hakikat manusia dalam Islam?
6)
Apa
pengertian martabat?
7)
Apa
arti martabat manusia dalam Islam?
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Manusia
3.1.1
Pengertian Manusia
Manusia adalah
makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk
lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis
dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan
kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) untuk
diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah
manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari
orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
sosial.
Adapun beberapa definisi manusia menurut para ahli, yaitu :
1)
ABINENO J. I : Manusia adalah "tubuh yang
berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam
tubuh yang fana".
2)
UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari
unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
3)
I WAYAN WATRA : Manusia adalah mahluk yang
dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
4)
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia
adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia
dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Menurut Islam,
manusia diciptakan Allah SWT berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang
memiliki berbagai kemampuan. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari
tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti turab, thien,
shal-shal, dan suasalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan
Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah.
Al-Qur’an mengungkapkan proses manusia yang terdapat di dalam surat
Al-Mu’minun ayat 12-14, secara ringkas adalah:
1. Diciptakan
dari sari patih tanah (sulalatin min thin), lalu menjadi
2. Air mani
(nuthfah disimpan dalam rahim), kemudian menjadi
3. Segumpal
darah (alaqah), diproses
4. Kami
jadikan menjadi segumpal daging (mudhghah)
5. Tulang
belulang (‘idhaman)
6. Dibungkus
dengan daging (lahman)
7. Makhluk
yang (berbentuk) lain (janin)
8. Ditiupkan
ruh (dari Allah) pada hari ke 120 usia kandungan
9. Lalu
lahir sebagai bayi
10. Dia
dijadikan pendengaran, penglihatan dan hati
11. Tumbuh
anak-anak, lalu dewas, tua
12. Kemudian
mati
13. Dibangkit
(dari kubur) di hari kiamat
Dalam Alqur'an
ada 3 kata yang digunakan untuk menunjukan arti manusia, yaitu:
b.
Insan / ins / annas
Kata insan digunakan untuk menunjuk manusia
dengan segala totalitasnya, fisik psikis, jasmani dan rohani. Didalam diri
manusia terdapat tiga kemampuan yang sangat potensial untuk membentuk struktur
kerohaniahan, yaitu nafsu, akal dan rasa.
c.
Basyar
Kata basyar menunjukan manusia dari sudut lahiriyahnya (fisik) serta persamaanya dengan manusia seluruhnya , sepeti firman Allah dalam surat AI-Anbiya ayat 34-35 yang artinya: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan”.
Kata basyar menunjukan manusia dari sudut lahiriyahnya (fisik) serta persamaanya dengan manusia seluruhnya , sepeti firman Allah dalam surat AI-Anbiya ayat 34-35 yang artinya: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan”.
d.
Bani adam / dzurriyat adam
3.2 Hakikat
3.2.1
Pengertian Hakikat
Hakikat adalah
kebenaran atau sesungguh-sungguhnya atau kenyataan yang sebenar-benarnya. Hakikat (Haqiqat) adalah kata benda yang berarti kebenaran atau
yang benar-benar ada. Kata ini berasal dari kata pokok hak (al-Haq), yang
berarti milik (kepunyaan) atau benar (kebenaran).
3.2.2
Hakikat Manusia
dalam Islam
Hakikat manusia
terbagi menjadi 5, yaitu:
1.
Manusia adalah mahkluk yang paling indah dan
sempurna dalam pencitraannya
Citra
kesempurnaan dan keindahan manusia diwujudkan melalui penampilan budaya dan peradaban
yang terus berkembang. Kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia dan syarat bagi
kehidupan manusia. Kebudayaan menjadikan manusia makhluk berbudaya. Manusia
juga disebut dengan makhluk yang memiliki peradaban (Civil Society). Melalui
peradaban ini manusia dapat mengembangkan pola pikir, berbuat dan bertindak
serta merasakan yang merupakan cerminan dari kebudayaannya.
2.
Manusia adalah makhluk yang paling tinggi
derajatnya
Manusia
memiliki jiwa dan raga. Raga manusia termasuk kedalam derajat terendah, sementara
ruh manusia termasuk kedalam derajat tertinggi. Hikmah yang terkandung dalam
ini ialah bahwa manusia harus mengemban beban amanat pengetahuan tentang Allah.
Karena itu mereka harus mempunyai kekuatan dalam dunia ini untuk mencapai
kesempurnaan.
3.
Manusia adalah khalifah di muka bumi
Manusia sebagai
makhluk yang lemah, disisi lain dinobatkan sebagai “khalifah” (wakil Allah)
untuk menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan rahasia-rahasia firman-Nya. Para
makhluk yang lain tidak melihat ada dimensi yang tidak bisa dijangkau olehnya,
ia hanya mampu melihat pada tingkat yang paling rendah dalam diri manusia.
Dalam dunia
pendidikan, manusia telah ditugaskan untuk memakmurkan, mengelola atau mengatur
kehidupan di bumi untuk dimanfaatkan bagi kehidupan tanpa merusak tatanan dan
keharmonisannya. Artinya manusia ditugaskan untuk membimbing generasi kini dan
yang akan datang, serta menjalin keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
4.
Makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
Tujuan pendidikan diarahkan kepada
upaya pembentukan sikap taqwa. Dengan demikian pendidikan ditujukan kepada
upaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
agar dapat menjadi hamba Allah yang taqwa. Di antara ciri mereka yang taqwa
adalah beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian
rezeki anugerah Allah, beriman kepada Al-Qur’an dan kitab-kitab samawi sebelum Al-Qur’an,
serta keyakinan kehidupan akhirat.
5.
Manusia
adalah makhluk pemilik Hak Asasi Manusia (HAM)
Manusia dalam menjalani kehidupannya
telah dilengkapi dengan hak dasar (HAM) yang diikrarkan untuk dijalankan bagi
sesama manusia. Hak dasar ini yang mengatur tata kehidupan manusia, sehingga
dalam menjalankan aktifitas kehidupan tidak mengalami benturan dengan aturan
yang telah ditetapkan. Aturan tersebut antara lain adalah kebebasan dalam
menjalankan/menentukan nasib dalam menjalankan kehidupan. Manusia juga memiliki
kebebasan dalam menjalankan perintah, dalam hal ini tentu masih dalam bingkai
keempat butir harkat dan martabat manusia (HMM).
3.3 Martabat
3.3.1
Pengertian Martabat
Menurut kamus bahasa Indonesia, martabat adalah harga
diri atau tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat.
3.3.2
Martabat Manusia dalam Islam
Martabat
saling berkaitan dengan maqam, maksud nya adalah secara dasarnya maqam
merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang juga
merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada
saat dalam perjalanan spritual dalam beribadah kepada Allah SWT. Maqam ini
terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam hasil ibadahnya yang
di wujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan maqam tersebut, secara
umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan maqam ini jumlahnya ada 7 (tujuh),
yang di kenal juga dengan nama martabat
tujuh, seseorang hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui
bimbingan dari seseorang yang alim yang paham akan isi dari maqam ini setiap
tingkatnya, seseorang hamba tidak di benarkan sembarangan menggunakan tahapan
maqam ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir pada
setiap maqam, ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada maqam tersebut.
Tingkat
martabat seseorang hamba di hadapan Allah SWT harus melalui beberapa proses
sebagai berikut :
1.
Taubat;
2.
Memelihara diri dari perbuatan yang makruh,
syubhat dan apalagi yang haram;
3.
Merasa miskin diri dari segalanya;
4.
Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat
merintangi hati terhadap tuhan yang maha esa;
5.
Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya;
6.
Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal
kepadaNya;
7.
Melazimkan muraqabah (mengawasi atau
instropeksi diri);
8.
Melazimkan renungan terhadap kebesaran
Allah SWT;
9.
Meningkatkan hampir atau kedekatan diri
terhadapNya dengan cara menetapkan ingatan kepadaNya;
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah SWT saja.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Manusia telah dianugrahi potensi yang sempurna
untuk hidup di dunia, yaitu akal, nafsu, dan qalbu. Akal diarahkan kepada alam
melalui proses tafakur, sehingga manusia dapat menguasai ilmu dan teknologi
sebagai pelaksanaan tugas kekhalifahannya, dan manusia mempunyai hakikat,
martabat, serta tanggung jawab nya masing-masing. Sementara qalbu yang
diarahkan kepada penghayatan firman-firman Allah melalui proses dzikir melahirkan
keimanan sebagai bentuk pelaksanaan tugas ke-abdullah-annya.
4.2 Saran-saran
Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda, supaya
menjadi manusia yang berguna di dunia maupun di akhirat, maka penulis
menyarankan agar setiap umat muslim harus tolong-menolong dan janganlah
bercerai-berai, taailah peraturan undang-undang dan hukum yang berlaku disetiap
negara, dan jangan lupa kita sebagai umat islam kita harus selalu beribah
kepada Allah SWT, menaati peraturannya, dan menjauhi segala larangannya,
perbanyaklah sedekah, janganlah meninggalkan sholat serta zakat, karna sholat
dan zakat merupakan tiket menuju jalan kebaikan dan kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu
J.S dan Sultan Moh. Zain 1996. Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Drs. Margiono dkk. 2007. Pendidikan Agama
Islam 1 Lentera Kehidupan untuk SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Muchsin, dkk. 1984. Dasar-Dasar
Agama Islam. Jakarta : Bulan Bintang.
Trianto. 2006. Wawasan
Ilmu Alamiah Dasar. Surabaya : Prestasi Pustaka.
Sumber
Internet
https://www.facebook.com/yayasan.upeka/posts/519491584751807, halaman ini terakhir diubah pada 12.15, 19 September 2014.
http://www.definisikata.com/hakikat_haqiqat_hakekat.html, halaman ini terakhir diubah pada 12.32, 19 September 2014.
http://bellafebryskhiaputri.blogspot.com/2013/01/harkat-dan-martabat-manusia.html, halaman ini terakhir diubah pada 12.30, 19 September 2014.
http://marlinara.blogspot.com/2013/01/hakekat-manusia-prespektif-islam.html, halaman ini terakhir diubah pada 11.55, 19 September 2014.
ijin copy makalah nya
ReplyDeletesebelumnya terimakasih
Saran kak, mungkin untuk pointernya yang biasa saja.
ReplyDeleteijin copas ya kak, salam dari mhs intake 2020
ReplyDelete