Senyuman yang Hilang
Oleh : Nur Rizky Putri Yuliyana
Sesaat setelah kejadian
itu, aku mulai memikirkannya. Seorang cowok yang memiliki senyum manis itu...
“Hei Riri..ngelamun mulu..!” Tiba
–tiba Lany mengagetkanku dari belakang. “Pasti lagi mikirin si...”
“Hmm..ya..ya..si Andri kan? Gue udah tau kok!” Sambungnya lagi.
“Dasar mak comblang, kurir cinta!”
Seruku.
Aku memang mulai suka padanya, Andri ketua OSIS
SMA Bagaskara. Senyumnya mampu menyejukkan hati. Perasaan ini muncul seiring
dengan berjalannya waktu. Aku tak tau apa
yang harus kulakukan? Apa aku harus menceritakan perasaan ini pada Lany?
Atau...Aku harus mengungkapkan pada Andri? Oh...Tidakkk.. Batinku terus
meneriaki.
Bel pulang sekolah..
“Gue pulang ya. See you tomorrow..” pamit Lany. Sekarang hanya tinggal aku menunggu
Pak Darmin –supirku- untuk pulang.
Tak hanya aku yang berdiri di depan gerbang, ada
pula beberapa siswa yang juga sedang menunggu. Astaga! Itu Andri! Dia berdiri di sampingku! Apa yang harus
kulakukan? Semoga saja tingkahku tak mengundang perhatiaanya..Tapi hati ini
semakin deg – degan..
“Hai..kamu siswi SMA Nusantara kan?”
Akhirnya keluar juga suara pemilik senyum manis itu.
“Mmm..oh..ya..” Jawabku tergagap.
“Bagaimana acara Pensi-nya kemarin?
Sukses kan?”
“Ya..” Kujawab dengan sedikit ragu.
“Ayo kita berangkat!!” Ajak Rendy,
teman Andri.
“Ayo..!” Andri pun pergi. “Bye Riri”
Pamitnya kemudian. Ya Tuhan dia tahu
namaku? Apa ini sebuah kebetulan? Apa aku benar menyukainya? Apa aku sayang
padanya? Atau...ini hanya perasaan sesaat yang akan hilang tanpa meninggalkan
bekas? Inginku berteriak...
Pagi yang cerah disambut
hangatnya mentari membuatku bersemangat menjalani segala aktivitas. Tiba – tiba
langkah kakiku terhenti, memandangi sosok Andri yang tepat berada di depan
ruang guru SMA Nusantara. Ia melempar senyumnya kepada setiap orang yang
ditemuinya. Ia memang orang yang supel dan ramah. Eits...tapi apa yang dia lakukan di sekolahku? Atau ia ingin menemuiku?
Eh..inget..gak boleh GR!!! Hehehe..
“Hai...” Sapa seseorang yang belum
kukenal, tampaknya ia siswi baru di sekolah ini.
“Hai juga..kamu siapa? Kayaknya aku
belum pernah lihat kamu deh...”
“Kenalkan namaku Silvana Putri Utami
kelas X-2, siswi baru di sekolah ini..” Katanya sambil menjabat tanganku.
“Namaku...”
“Pasti nama kakak Riri kan?” Tebaknya.
“Ya...Kok kamu tau sih?”
“Karna kakak telah menggetarkan
jiwaku...hehehe” Gombalnya. “Ya aku taulah, aku kan peramal...hehehe”
sambungnya lagi.
“Haha..hari gini emang masih ada
peramal ya...” Ledekku seraya menjulurkan lidah.
“Ishh...kakak ga percaya! Nih aku
buktiin!” Silva menarik tanganku menatapnya lekat – lekat layaknya seorang
peramal.
“Kakak suka sama Kak Andri, ketua OSIS
SMA Bagaskara!” Teriaknya. Aku tercengang. Orang yang berada disekitar kami
ikut terganggu dengan aktivitas aneh yang kami lakukan berdua.
Seminggu berlalu, dengan
berat hati aku mencoba melupakan Andri. Tapi masih tetap ada sedikit perasaan
yang tertinggal di hati ini. Apa dia
mempunyai perasaan yang sama dengan denganku?
Sejak pertemuanku dengannya di depan ruang guru,
–sekitar seminggu yang lalu- aku tidak pernah melihatnya lagi. Sama halnya
dengan Lany, ia tak pernah membahas Andri –seperti kebiasaannya dulu- dan mulai
menjaga jarak denganku.
“Lan, kamu kenapa ngejauh dari aku?”
Tanyaku, tapi Lany tetap saja berlalu, mengacuhkanku. Ada apa sih? Andri hilang? Lany juga sama? Apa mereka berdua kompakan?
Aneh...
“Kak..aku tau kakak lagi punya masalah
kan?” Silva mencegatku mengejar Lany. Lagi – lagi ia sukses membaca pikiranku.
“Apa sih? Sok tau deh!”
“Kakak lagi dijauhin sama temen,
namanya Lany, tapi dia gak bermaksud untuk gitu kok! Tapi...” Sambungnya lagi.
“Tapi apa?!” nada suaraku mulai
mengeras.
“Lany suka sama Andri, cowok yang
kakak suka itu..”
“Ri, maafin gue ya..” Tiba – tiba Lany
menghampiriku.
“Lan...Lany...kamu suka sama Andri?”
Tanyaku dengan perasaan yang mulai galau.
“Maafin
gue ya...sebenarnya gue mantannya Andri. Gue berusaha buat nyomblangin lu sama
dia karna gue pengen dia sakit hati, tapi gue gak bisa...gue masih sayang sama
dia...” Jelasnya panjang-lebar. Hatiku
hancur, perasaan ini tak dapat diungkapkan... “Dan dia juga suka sama lu
sejak acara Pensi, dia juga sering nitip salam sama lu, tapi gue gak pernah
nyampein...Cause he’s my ex-boyfriend...gue gak rela...” Lany mulai menangis.
“Silva juga mau minta maaf, sebenernya
Silva adiknya kak Andri” Aku semakin bingung... “Silva merahasiakan ini semua,
karna kak Andri yang minta dan pagi itu saat kak Andri ada di ruang guru, itu
cuma ngurusin kepindahan aku..”
“Sekarang kemana Andri?” Tanya Lany.
No comments:
Post a Comment